Nissan dikabarkan akan menonaktifkan deretan mobil sedan. Dilaporkan, Nissan akan menghentikan lagi pengembangan versi baru yaitu empat sedan yang tersisa di Jepang. Pabrikan yang berasal dan berpusat di Yokohama, Jepang, itu akan mengalihkan projeknya untuk berfokus ke SUV.
Tapi, Nissan telah membantah kabar semua itu. Dikutip Carscoops, dari pihak Nissan telah membantah gosip soal penghentian pengembangan mobil sedan tersebut.
"Nissan tidak mengomentari lebih detail rencana produk masa depannya. Kami belum membuat keputusan yang pasti untuk mengakhiri pengembangan model Skyline untuk pasar Jepang," kata pihak Nissan.
Berbicara tentang sebuah konferensi, Asako Hoshino, Wakil Presiden Eksekutif Nissan juga telah menyinggung masalah ini. Dia telah menegaskan, tak ada fakta penghentian pengembangan mobil sedan seperti Nissan Skyline.
"Ada laporan tentang penghentian pengembangan Skyline dan pengembangan simbolisme Nissan, tetapi ada tidak ada fakta bahwa keputusan seperti itu dibuat. Nissan tidak akan pernah menyerah dengan Skyline," katanya.
Laporan sebelumnya menyebutkan, Nissan akan menghentikan pengembangan mobil sedan yang berdampak pada mobil-mobil seperti Nissan Cima, Fuga, Sylphy dan Skyline. Kabarnya, produsen mobil tersebut memberi tahu pemasok utama tentang rencananya tersebut. Hal itu disampaikan sumber yang mengetahui masalah itu kepada Asia Nikkei.
Angka penjualan yang menipis diyakini menjadi latar belakang keputusan tersebut. Menurut data dari firma riset pasar MarkLines, Nissan hanya menjual 5.800 unit dari empat model sedan di Jepang tahun lalu, terhitung hanya 1% dari penjualan kendaraan barunya.
Namun, nama Skyline mungkin tetap hidup. Dilaporkan, mengingat nama legendaris Skyline yang melekat pada pencinta Nissan, kemungkinan nama itu akan tetap digunakan untuk SUV dan mobil listrik.
Meski dilaporkan pengembangan sedan disetop, bukan berarti perjalanan sedan Nissan berhenti begitu saja. Pengembangan tipe ini akan terus berlanjut untuk pasar di luar Jepang. Itu karena sedan Nissan bernasib jauh lebih baik dari kampung halamannya di Jepang, dengan sekitar 950.000 terjual di tempat lain secara global tahun lalu. Meskipun penjualan turun tajam dari sekitar 1,7 juta unit yang terjual pada tahun 2016, sedan tetap populer di China dan di banyak pasar lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar